Kyai Orisinal, Kyai Kontroversial
Kompas, Rabu, 30 Desember 2009 | 23:04 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - SEBAGIAN orang menanggap almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur merupakan tokoh dengan ide kontroversial dan mengejutkan bahkan melawan arus. Kyai yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Al Azhar, Mesir itu pernah mengejutkan publik saat memberi kata pengantar buku humor "Mati Ketawa Cara Rusia." Kyai itu juga mengagetkan masyarakat saat menjadi komentator tayangan sepakbola atau menjadi pengkritik film. Setiap kali dikritik dia juga dengan tangkas mengatakan, "Gitu saja kok repot."
"Dia punya ide orisinal meski saat itu dianggap tidak lazim," kata Adi Sasono, Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil dan Menengah zaman "Orde" B.J. Habibie ketika dihubungi kemarin. Berikut sejumlah sikap kontroversial almarhum Abdurrahman Wahid:
1. Gus Dur pernah menggagas mengganti salam "Assalamu'alaikum" dengan "Selamat Pagi". Gagasan ini dimuat di Majalah Amanah Nomor 22, 1987, halaman 39. Gagasan ini kontan mendatangkan sergahan dari umat Islam.
2. Gus Dur juga menjadi sorotan ketika berkunjung ke Israel pada tahun 1994. Saat itu masyarakat muslim banyak menyoroti sikap negara itu terhadap rakyat Palestina. Sepulang dari Israel, Gus Dur menyarankan pemerintah membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
3. Beberapa kali Gus Dur menyambangi Soeharto setelah penguasa Orde Baru itu lengser. Padahal Soeharto dan keluarga Cendana sedang menjadi sorotan publik. Gus Dur pula yang menggagas Soeharto harus diadili, hartanya disita, lalu Soeharto dimaafkan. Hingga akhirnya, untuk pertama kalinya 30 Agustus tahun 2000 dilaksanakan pengadilan terhadap Soeharto.
4. Sebulan setelah menjadi Presiden, Gus Dur membubarkan Departemen Sosial dan Departemen Penerangan. Saat menjelaskan prihal pembubaran kedua pos kementrian itu di hadapan DPR, Gus Dur melontarkan komentar bahwa DPR tak ubahnya taman kanak-kanak. "Beda DPR dengan taman kanak-kanak memang tidak jelas," kata Gus Dur ketika itu. Pernyataan itu memunculkan protes keras dari sejumlah anggota Dewan.
5. Pada April 2000, Gus Dur memecat Menteri Negara Perindustrian dan Perdagangan Jusuf Kalla dan Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi. Alasan dia, adalah bahwa keduanya terlibat dalam kasus korupsi, meskipun Gus Dur tidak pernah memberikan bukti yang kuat. Belakangan Hamzah Haz juga mengundurkan diri dengan alasan menolak kedekatan Gus Dur dengan Israel.
6. Gus Dur mengubah keangkeran Istana dengan cara menerima kiai NU yang hanya memakai sarung dan memakai sandal. Bahkan suatu ketika ia pernah mengenakan celana pendek di Istana Negara. "Pelajaran utama dari Gus Dur adalah desakralisasi Istana," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Pramono Anung.
7. Ancaman dekrit pembubaran parlemen merupakan kontroversi Gus Dur menjelang akhir jabatannya sebagai Presiden. Dia tak ingin kedudukannya dilengserkan sebelum masanya berakhir. Menurut Pengamat Politik Arbi Sanit, dengan dekrit ini, Gus Dur ingin menunjukan kepada masyarakat sistem presidensial yang sebenarnya. "MPR tidak bisa menghentikan presiden di tengah jalan," kata dia.
Wahyu Dyatmika | Agoeng Wijaya | Evans | Erwin Daryanto | Purwanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar